Kamis, 11 Desember 2014

Sisi kelam ulang tahun



“KEJAR WOY KEJAR!” terdengar teriakan dari segerombolan orang yang lagi berusaha menangkap seseorang yang lari.

“SREBET!” akhirnya sang korban itu terjatuh setelah berlari melewati sungai.

“Iket aja di pohon. Iket!” kata seseorang dari segerombolan itu.

Mereka berhasil menagkap si korban, lalu mengikatnya di pohon menggunakan tali yang entah didapat darimana.

“AMPUN! AMPUN!” kata si korban sambil memasang muka yang bener-bener terlihat panik.

Setelah korban berhasil terikat, terdengar suara gergaji mesin “BREMMM” yang sebelumnya diawali dengan suara tertawa jahat “hehe, rasakan ini sobat!”  leher si korban  langsung di gorok menggunakan gergaji itu. Kepala korban menggelinding, lalu si tersangka memasukannya ke dalam karung. Sisa jasadnya dibuang ke sungai.


Gue yang udah setengah pingsan, langsung mematikan DVD player.

Oke, di sini gue bukan mau mereview film horror yang abis gue tonton, tapi gue mau ceritain sisi kelam di saat hari ulang tahun tiba. Enggak, leher gue gak pernah digorok sama temen-temen gue pas gue ulang tahun. Ya, paling cuma diinjek-injek doang. Abis itu di gesek-gesek pake samurai, deh.

Hari ulang tahun itu enak. Banyak kado , tiup lilin, makan kue, dll. Ya, walaupun selama gue ulang tahun gue gak pernah dapet banyak kado dan makan kue, tapi seenggaknya gue seneng karena gue bisa tiupin lilin. Ditiup, dijilat, dicelupin. Yeaaahhh. Ngenes banget. Oke, tapi gue tetap bahagia karena banyak yang ngucapin happy birthday, dan sesekalinya gue rayakan secara kecil-kecilan bersama hmmm... temen-temen gue.

Namun, bahagia itu gak ada yang sempurna. Dibalik kebahagiaan ulang tahun, ada aja hal ngeganjel yang rasanya pengen di rumah terus. Ini alasannya:



Diceplokin

Ada yang pernah ulang tahun? Pasti pernah ngalamin ini: telur mentah yang masih bulat, diceplokin di kepala, dicampur tempung terigu yang ditabur secara asal-asalan. Kadang  ditambahin kopi, kadang air selokan. Entahlah, pokoknya yang jorok-jorok, deh. bagus-bagus gak kena air kencing. Ueaaakk.

Gue pernah ngalamin yang lebih sadis dari itu. Awalnya diiket di pohon pake tali tambang, terus diceplokin pake telur dan sekomplotannya. Abis itu disiram pake air yang diambil dari selokan, ditambah lagi ada yang masukin kecoa ke dalem celana gue. Setelah temen-temen gue puas bikin gue jadi adonan, gue langsung dilepaskan. Belum selesai. Gue diseret rame-rame ke kali terdekat, lalu gue dilempar. Oke, gue berakhir di kali, mirip kayak cabe-cabean versi ikan lele. Setelah selesai, gue buru-buru otw ke SPBU terdekat, terus mandi di kamar mandinya. Uh seger. Setelah gue mandi, ternyata ada rounde ke-2. Gue diceplokin lagi, berenang di kali lagi. Gue kapok mandi.

Entah siapa orang yang pertama mulai, dan gimana ini bisa jadi tradisi. Intinya, “sakitnya tuh disini.” *Nunjuk kepala yang penuh dengan kulit telur*

Menurut penelitian yang gue kumpulkan dari fosil-fosil telur bekas ceplokan, dan tepung-tepung yang udah gue wawancarai, mungkin tradisi ini sudah berlangsung pada tahun 1912, tepatnya di hari kapal titanic tenggelam.

Berawal dari seseorang yang ingin membuat kue untuk pacarnya yang sedang berulang tahun. Ketika telur, garam, air, dan bahan-bahan lainnya sudah terbeli, tiba-tiba orang ini amnesia, lupa cara membuat kue. Akhirnya dia memutuskan untuk memberikan kuenya secara mentah-mentah kepada pacarnya. Pacarnya gak mau makan, “lagi sariawan,” teriaknya. Karena si pembuat kue merasa gak dihargain, dia kesal. Lalu melampiaskan kekesalannya dengan melempar adonan kue itu ke kepala pacarnya sambil bilang “KITA TEMENAN AJA!”

Sementara itu, di sisi lain, jack dan rose tersentak mendengar teriakan itu.

Dan akhirnya jadilah tradisi ini. Tapi, seiring berjalannya waktu tradisi ini semakin dikembangkan menjadi yang aneh-aneh.

Ya, kurang lebih begitu lah asal-usulnya.

#SokTau



Disiksa


Gak ada kata “bernafas dengan lega,” selama ulang tahun berlangsung. Itu lah kata-kata yang selalu gue hayatin saat gue berulang tahun. Itu membuat gue males ketemu temen-temen gue. Gue lebih milih stay di rumah daripada gue harus berakhir babak belur. Tapi apa daya, jadwal belajar menuntut gue untuk selalu ketemu temen-temen.

Contohnya waktu itu... pas masih SMP kelas 3...
Gue melewati gerbang sekolah dengan motor bebek beserta perasaan was-was, lalu gue parkirin motor gue. Baru 5 langkah jalan menuju kelas, tiba-tiba ada satpam negor gue “Dek, helmnya mau dibawa ke kelas?” ohiya! ternyata gue lupa copot helm. 

Setelah gue taro helm di motor, gue langsung otw kelas. 

Sesampainya di kelas gue langsung duduk di bangku paling belakang. Gue nengok kanan-kiri melihat ke sekeliling kelas. Ternyata temen-temen gue lagi pada sok sibuk sama urusannya masing-masing.  Yes! Sejauh ini gue belum lihat ada tanda-tanda makhluk sialan yang inget ulang tahun gue.

Tiba-tiba ada 1 orang temen gue yang teriak “WOY ADA YANG ULANG TAHUN NIH TEMEN KITA!”

Ok, langsung gue skip aja bagian-bagian gue disiksa. Ya, gak sadis, kok. Digampar, dijitak, dan dikelitikin doang. Paling parah cuma di-smackdown, lalu dilempar dari lantai 3.
 


Ditagih traktiran

“Kalo lo gak traktir gue, jangan harap lo bisa pulang sekolah tanpa pecahan telur di kepala lo!” ucap Jeki (temen sebangku gue) sambil nunjuk-nunjuk ke arah telur (baca: telurnya). Gue jawab dengan “haha bodo amat,”

Tapi gue pikir-pikir, satu orang doang gak masalah.

Akhirnya gue traktir Jeki makan batagor, harganya cuma 2rb. Yes! Dompet gue masih tebel.

Gak lama kemudian, ada segerombolan temen gue yang tiba-tiba dateng. Kira-kira ada 7 orang. Lalu mereka nyeletuk “Gue mana?” Karena gue gak enak hati, akhirnya gue bayarin semuanya. Yaps, temen-temen gue kenyang, dompet gue kurus. Oke,semuanya kelar.

Sampai akhirnya pas pulang sekolah, tiba-tiba motor gue gak bisa hidup. Gue terus starter, tapi malah keluar suara aneh dari knalpot motor gue. Bunyi yang keluar pun kayak suara kucing keselek anjing. Bisa bayangin, kan, gimana suara kucing yang halus, mengaransemen suara anjing yang nadanya ngebass? Ya, Kira-kira begini suaranya. “Meog! Meog! Meog!” Dengan nada khas kucing. Lupakan.

Gue coba jongkok, lalu melihat ke arah mesin motor. Gue bingung. Ya ampun, gue sama sekali gak ngerti motor. Tapi gue tetap pada posisi. Gue memegang dagu gue dan mengangguk-nganggukan kepala seolah-olah gue paham. Biar tetap kelihatan stay cool di hadapan cewek-cewek yang lewat.

Selang 10 menit kemudian, tiba-tiba “CEPLOK!” Yaps, telur mendarat di kepala gue. Itu jeki dan temen-temen gue yang lainnya.

Dari ceplokan itu, gue jadi bisa menyimpulkan siapa pelaku yang bikin motor gue mogok.

Ok, gue dikerjain.

Gue pun pulang dengan seragam sekolah gue yang warnanya berubah menjadi kuning karena kena kuning telur, serta butiran tepung yang jatuh setiap gue ngegas motor.

Di perjalanan pulang, gue jadi bahan tertawaan cabe-cabean.

“HAHAKUEKHAHAKUEK!” begitulah kira-kira bunyi tertawaan tiga orang cewek berbedak setabal kamus yang naik motornya bertiga.



Dikasih kado-kadoan


“Senang banget gue dapet banyak kado hari ini. Jadi gak nyesel gue dikerjain, disiksa, dan diceplokin tadi siang” Gue ngomong dalam hati ketika melihat kamar gue yang penuh dengan kado dari temen-temen gue.

Karena gak sabar pengen lihat apa isinya, gue langsung buka kado-kadonya dengan cepat. Tangan kanan gue buka kado, tangan kiri buka kado, kaki kiri dan kaki kanan gue juga buka kado. Kalo tiba-tiba punggung gue gatel, gue garuk pake lidah.

Setelah berhasil buka semua kado tersebut. Gue langsung pengen nyekek orang. Yaps, isinya cuma kertas-kertas bekas yang dimasukin ke dalam kardus lalu dibungkus pake kertas kado. Oke, karena gak ada orang yang bisa gue cekek, akhirnya gue cekek leher gue sendiri. Gue langsung sekarat setengah jam.

Btw, foto di atas itu iklan mast*n. Gak bermaksud ngiklan atau mengekstrak, cuma salah ngambil. Serius.

.................


Ya, kira-kira begitu lah sisi kelam ulang tahun yang hampir di-phobia-in setiap orang.

Pas ulang tahun, temen emang jadi orang yang paling ngeselin di tata surya ini. Tapi, yang harus diinget adalah, mereka mungkin bertindak menyebalkan, tapi begitulah cara mereka nunjukin kepeduliannya. Mereka itu orang yang udah nyeplokin, ngerjain, dan nyiksa di hari ulang tahun gue. tapi gue yakin, semua itu dilakuin karena mereka sayang sama gue.

Coba bayangin, misalnya temen-temen baik (sahabahat) lo yang biasanya jahil, rame, dan ngeselin, tiba-tiba berubah jadi jaim, kalem, dan pendiem. Pasti lo bakal kangen sama sifatnya yang dulu. Tentunya sifat mereka yang lo kenal.


Intinya adalah, temen yang baik itu bukan mereka yang bersikap baik di depan tapi ngejelek-jelekin di belakang. Temen yang baik itu adalah, mereka yang bertindak bajingan di depan, tapi jadi malaikat dari sisi yang gak terlihat.

Sekian dari gue. selamat ulang tahun bagi yang inget hari lahirnya ;)

1 komentar:

  1. Keren banget nih ceritanya. Makanya pengen punya personal blog juga. Biar bisa bebas cerita...

    BalasHapus